Putih ing wetan
panggonane, manuke
kuntul, gunungane
kapur,segarane santen,kembange kembang
cempaka, kuthane slaka,sing mengku Bethara
Guru, manjing neng ati
suci.
Abang ing kidul
panggonane, manuke wulung, segarane getih,
gunungane geni,kembange
wurawaribang,kuthane
tembaga,sing mengku
Bethara Brama,manjing
nduk durgamangsa.
Kuningneng kulon
panggonane, manuke
podang, segarane madu,gunungane welirang,kembange kenikir,kuthane kuningan,sing
mengku Bethara
Kamajaya, manjinge
nduk kebraen.
Ireng neng lor
panggonane,manuke
gagak segarane nila,gununganen areng,kembange menteleng,kuthane wesi,sing
mengku Bethara Wisnu,manjing nduk sipat
kelanggengan
Naga Jawa
Senin, 15 September 2014
Minggu, 14 September 2014
Asal Mula Catur
Asal mula
Catur pertama kali
ditemukan di masyarakat
Persia dan Arab.
ilustrasi Pecatur amatir
Kata
catur sendiri berasal dari
kata "Chaturanga" yang
berarti empat divisi
ketentaraan. Ini mewakili
empat pasukan perang,yaitu infanteri, kavaleri,permainan catur memang
dimainkan oleh empat
orang berbeda di setiap
sudutnya.Di Persia sendiri
catur dikenal dengan
nama shatranj atau
chatrang. Catur terus
berkembang ke berbagai
negara dan akhirnya
menjadi seperti permainan
catur yang kita kenal
sekarang.
India
Di India catur berkembang
pada abad ke-6. Pada
awalnya catur tersebut
dikenalkan dua pihak yang
bermain, perbedaan buah
catur dengan kekuatan
yang berbeda dan
kemenangan yang
tergantung pada buah
terakhir.Dalam catur
kuno ini papan caturnya
memiliki 100 kotak
bahkan lebih. Catur kuno
di India merupakan
sebuah simulasi
permainan perang guna
memperlihatkan kekuatan
strategi militer India saat
itu.
Pada masa itu permainan
catur di India bukan
sekedar permainan biasa
namun sebagai alat
strategi militer,
matematik, perjudian
bahkan dihubungkan
dengan ramalan nasib.
Saking populernya catur,
ivory di India menjadi
produsen alat permainan
catur pertama kalinya.
Sampai akhirnya terjadi
perubahan dalam
permainan catur.Permainan tersebut kini
dimainkan oleh dua orang
yang kalah dan menangya
ditentukan oleh
pembersihan terhadap
semua bidak lawan
kecuali raja atau melalui
penawaran terhadap raja.
Untuk posisi pion dan
kuda tidak berubah,namun bidak lain
mengalami perubahan
bentuk.
Timur Tengah
Di Irak seorang pendiri
Kekaisaran Sassanid
Persian memperkenalkan
catur atau chatrang
kepada rakyatnya agar
dapat dikenang sebagai
pahlawan. Lain lagi
ceritanya dengan Persia.
Pada suatu hari seorang
duta besar Raja Hindu
mendatangi persidangan
Persia dan menyerahkan
papan catur tersebut,duta besar raja Hindu
menantang orang Persia untuk memecahkan
misteri permainan
tersebut.Bila berhasil
maka Raja Hindu akan
memberikannya gelar dan
bila gagal maka duta
besar tersebut akan
meminta petunjuk dari
Iran.Sehari setelah
menerima papan tersebut,orang Persia tersebut
berhasil memecahkan
misteri permainan dan
mendapat gelar.
Eropa
Catur kuno masuk ke
Eropa melalui Persia pada
akhir milenium pertama.Selain melalui Persia,catur
pun dibawa oleh pasukan
yang menduduki tanah
jajahan.
Pada mulanya
catur kurang diminati dan
tidak populer namun
lambat laun catur malah
menjadi petunjuk nilai
sosial yang dikaikan
dengan kehormatan dan
kebudayaan tinggi hingga
bermunculan papan catur
dengan bahan dan harga
istimewa.
Walau sempat mengalami
penurunan popularitas,
catur akhirnya menjadi
gaya hidup ksatria Eropa
masa itu. Bahkan salah
satu keahlian yang harus
dimiliki oleh ksatria adalah
bermain catur. Bahkan
simbol-simbol perwira dan
ketentaraan masuk dalam
catur seperti raja Henry II
dan Raja Richard I.
akhirnya pada abad ke-12
bidak catur yang asalnya
berubah-ubah menjadi
tetap, yaitu raja (king),ratu (queen) gajah/patih
(bishop),kuda (knights)
dan benteng (rooks).
Bidak/pion (pawn) mulai
dihubungkan dengan
pasukan infantri.
Pada
awalnya permainan catur
berjalan sangat lama
karena tidak adanya
aturan-aturan yang
mengikat. Namun pada
tahun 1300, peraturan
pembatasan waktu mulai
diperkenalkan dan aturan
lain seperti pion/bidak
boleh melangkah dua
bidak saat pertama kali
melangkah. Baru pada
tahun 1475-lah terjadi
evolusi permainan catur
secara lebih ketat
sehingga catur pun menjadi permainan yang
terikat aturan,bukan
sekedar permainan bebas.Permainan catur menjadi
semakin populer setelah
Gioacchino Greco,yaitu
seorang pemain Italia
yang tercatat sebagai
pecatur profesional pertama menulis buku
catur.
Era Modern
Di era modern permainan
catur sudah mengalami
evolusi yang baik sehingga
diadakan kompetisi catur
secara serius. Pada era
modern ini juga
diperkenalkan catur cepat
yaitu 5 menit. Namun
kepopuleran catur cepat
kalah oleh catur yang
memakai aturan dua jam
bagi setiap pecatur yang
melangkah sebanyak 30
kali. Pada varian akhir,seorang pemain yang
gagal memenuhi
kewajiban itu akan
mendapat pinalti.
Untuk pembatasan waktu
pada awalnya digunakan
jam pasir,kemudian jam
catur modern dengan dua
tombol sampai pada
akhirnya jam catur yang
dilengkapi bendera jatuh,bagi pemain yang
melampaui batas waktu
pada abad-19.
Indonesia
Sejarah catur di Indonesia
terjadi saat jaman
penjajahan Belanda. Saat
itu hanya orang-orang
Belanda saja yang
memainkannya. Hingga
pada akhir abad 19
banyak berdiri club catur
seperti Surabaya,magelang, Yogyakarta dan
Bandung hingga pada
tahun1925 didirikan
persatuan catur dengan
nama Nederlandsch
Indische Schaakbond.
Walau sudah ada
persatuannya orang-orang
Indonesia tetap jarang
memainkan catur. Namun
akhirnya pada tahun 1938,orang Indonesia mulai
menggemari permainan
catur bahkan melebihi
orang Belanda. Sayangnya
permainan catur terhenti
saat penjajahan Jepang.Baru setelah merdeka,permainan ini kembali
muncul dan berkembang.
Tahun 1948 didirikan
Persatuan Catur Seluruh
Indonesia (PERCASI), akan
tetapi baru pada tanggal
17 Agustus 1950
diresmikannya. Ketua
PERCASI yang pertama adalah Dr. Suwito
Mangkusuwondo.
Catur pertama kali
ditemukan di masyarakat
Persia dan Arab.
ilustrasi Pecatur amatir
Kata
catur sendiri berasal dari
kata "Chaturanga" yang
berarti empat divisi
ketentaraan. Ini mewakili
empat pasukan perang,yaitu infanteri, kavaleri,permainan catur memang
dimainkan oleh empat
orang berbeda di setiap
sudutnya.Di Persia sendiri
catur dikenal dengan
nama shatranj atau
chatrang. Catur terus
berkembang ke berbagai
negara dan akhirnya
menjadi seperti permainan
catur yang kita kenal
sekarang.
India
Di India catur berkembang
pada abad ke-6. Pada
awalnya catur tersebut
dikenalkan dua pihak yang
bermain, perbedaan buah
catur dengan kekuatan
yang berbeda dan
kemenangan yang
tergantung pada buah
terakhir.Dalam catur
kuno ini papan caturnya
memiliki 100 kotak
bahkan lebih. Catur kuno
di India merupakan
sebuah simulasi
permainan perang guna
memperlihatkan kekuatan
strategi militer India saat
itu.
Pada masa itu permainan
catur di India bukan
sekedar permainan biasa
namun sebagai alat
strategi militer,
matematik, perjudian
bahkan dihubungkan
dengan ramalan nasib.
Saking populernya catur,
ivory di India menjadi
produsen alat permainan
catur pertama kalinya.
Sampai akhirnya terjadi
perubahan dalam
permainan catur.Permainan tersebut kini
dimainkan oleh dua orang
yang kalah dan menangya
ditentukan oleh
pembersihan terhadap
semua bidak lawan
kecuali raja atau melalui
penawaran terhadap raja.
Untuk posisi pion dan
kuda tidak berubah,namun bidak lain
mengalami perubahan
bentuk.
Timur Tengah
Di Irak seorang pendiri
Kekaisaran Sassanid
Persian memperkenalkan
catur atau chatrang
kepada rakyatnya agar
dapat dikenang sebagai
pahlawan. Lain lagi
ceritanya dengan Persia.
Pada suatu hari seorang
duta besar Raja Hindu
mendatangi persidangan
Persia dan menyerahkan
papan catur tersebut,duta besar raja Hindu
menantang orang Persia untuk memecahkan
misteri permainan
tersebut.Bila berhasil
maka Raja Hindu akan
memberikannya gelar dan
bila gagal maka duta
besar tersebut akan
meminta petunjuk dari
Iran.Sehari setelah
menerima papan tersebut,orang Persia tersebut
berhasil memecahkan
misteri permainan dan
mendapat gelar.
Eropa
Catur kuno masuk ke
Eropa melalui Persia pada
akhir milenium pertama.Selain melalui Persia,catur
pun dibawa oleh pasukan
yang menduduki tanah
jajahan.
Pada mulanya
catur kurang diminati dan
tidak populer namun
lambat laun catur malah
menjadi petunjuk nilai
sosial yang dikaikan
dengan kehormatan dan
kebudayaan tinggi hingga
bermunculan papan catur
dengan bahan dan harga
istimewa.
Walau sempat mengalami
penurunan popularitas,
catur akhirnya menjadi
gaya hidup ksatria Eropa
masa itu. Bahkan salah
satu keahlian yang harus
dimiliki oleh ksatria adalah
bermain catur. Bahkan
simbol-simbol perwira dan
ketentaraan masuk dalam
catur seperti raja Henry II
dan Raja Richard I.
akhirnya pada abad ke-12
bidak catur yang asalnya
berubah-ubah menjadi
tetap, yaitu raja (king),ratu (queen) gajah/patih
(bishop),kuda (knights)
dan benteng (rooks).
Bidak/pion (pawn) mulai
dihubungkan dengan
pasukan infantri.
Pada
awalnya permainan catur
berjalan sangat lama
karena tidak adanya
aturan-aturan yang
mengikat. Namun pada
tahun 1300, peraturan
pembatasan waktu mulai
diperkenalkan dan aturan
lain seperti pion/bidak
boleh melangkah dua
bidak saat pertama kali
melangkah. Baru pada
tahun 1475-lah terjadi
evolusi permainan catur
secara lebih ketat
sehingga catur pun menjadi permainan yang
terikat aturan,bukan
sekedar permainan bebas.Permainan catur menjadi
semakin populer setelah
Gioacchino Greco,yaitu
seorang pemain Italia
yang tercatat sebagai
pecatur profesional pertama menulis buku
catur.
Era Modern
Di era modern permainan
catur sudah mengalami
evolusi yang baik sehingga
diadakan kompetisi catur
secara serius. Pada era
modern ini juga
diperkenalkan catur cepat
yaitu 5 menit. Namun
kepopuleran catur cepat
kalah oleh catur yang
memakai aturan dua jam
bagi setiap pecatur yang
melangkah sebanyak 30
kali. Pada varian akhir,seorang pemain yang
gagal memenuhi
kewajiban itu akan
mendapat pinalti.
Untuk pembatasan waktu
pada awalnya digunakan
jam pasir,kemudian jam
catur modern dengan dua
tombol sampai pada
akhirnya jam catur yang
dilengkapi bendera jatuh,bagi pemain yang
melampaui batas waktu
pada abad-19.
Indonesia
Sejarah catur di Indonesia
terjadi saat jaman
penjajahan Belanda. Saat
itu hanya orang-orang
Belanda saja yang
memainkannya. Hingga
pada akhir abad 19
banyak berdiri club catur
seperti Surabaya,magelang, Yogyakarta dan
Bandung hingga pada
tahun1925 didirikan
persatuan catur dengan
nama Nederlandsch
Indische Schaakbond.
Walau sudah ada
persatuannya orang-orang
Indonesia tetap jarang
memainkan catur. Namun
akhirnya pada tahun 1938,orang Indonesia mulai
menggemari permainan
catur bahkan melebihi
orang Belanda. Sayangnya
permainan catur terhenti
saat penjajahan Jepang.Baru setelah merdeka,permainan ini kembali
muncul dan berkembang.
Tahun 1948 didirikan
Persatuan Catur Seluruh
Indonesia (PERCASI), akan
tetapi baru pada tanggal
17 Agustus 1950
diresmikannya. Ketua
PERCASI yang pertama adalah Dr. Suwito
Mangkusuwondo.
Langganan:
Postingan (Atom)